Rabu, 08 Desember 2021

Kepedulian kepada Bencana Semeru

 Peristiwa bencana Semeru yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2021 menggugah suasana yang tenang. Sore itu tiba-tiba grup WA

Sabtu, 30 Januari 2021

NO IDEA

 Malam ini tidak ada ide yang akan dituliskan. Laptop rusak. Akhirnya harus menggunakan milik sekolah untuk sementara. Beberapa tugas yang harus diselesaikan harus dihandle dengan ini. Tetapi ternyata lebih asyik menggunakan laptop ini. Meskipun kecil karena saya biasa menggunakan laptop ukuran besar membuat seditikit tidak nyaman. Perlu sedikit penyesuaian. 

Laptop ini lebih kecil tetapi kerjanya lebih cepat. Tidak ada huruf yang mengalami kendala. Sehingga dapat mengetik kata dengan lebih cepat. pada laptop sendiri ada kendala di huruf G dan spasi. Jadi sering terjadi typo ketika mengetik. Berbanding terbalik dengan ide yang ada di pikiran. Buntu, tidak ada ide. 

Hanya menuliskan apa yang sejak dirasakan saja. Hari ini mendapatkan berita meninggalnya salah seorang lulusan MTs kami karena sakit types. Rasanya kaget dan kehilangan bersama-sama menguasai rasa. Ada sedih, haru, tetapi juga kesadaran bahwa kematian memang tidak melihat umur. 

Dia baru saja lulus tahun lalu. Kami mengenalnya sebagai anak yang sopan dan ceria. Namanya unik sehingga aku terkesan dan mudah mengingat wajahnya. Tak terasa ya ketika kejadian seperti ini baru menyadari bahwa semua bisa saja teradi kapan saja. Tanpa melihat apa, siapa, umur dan jenis kelamin. Semua betul-betul rahasia. 

Pada hari ini juga ada pelepasa Kepala madrasah dan Kepala Perpustakaan. Ada sedih tetapi mungkin karena situasi sedang PKKM maka keadaan dan pelaksanaaan acara tidak sesahdu biasanya. Tetapi ikut bersyukur bahwa semua mengakhiri jabatan dengan husnul khotimah. Tidak ada beban yang ditinggalkan meskipun ada program-program yang belum terselesaikan.

Ada satu acara yang bentrok hari ini ketika pelepasan tadi. Saya harus merelakan acara webinar tanpan mengikuti secara tuntas karena bentrok dengan acara. Syukurnya Omjay masih memberikan rekaman ulang yang bisa dilihat kembali di waktu yang lain. Terima kasih Omjay dan panitia webinar.



Maaf jika tulisan sama sekali tidak runtut atau enak dibaca. Saya hanya mencoba menulis agar tetap terus menulis setiap hari. Semoga beerapa peristiwa hari dapat menjadi hal yang bisa tulis di sini. Sama sekali tidak tahu mau menulis apa. Asal saja. Semua yang terjadi hari ini ku ceritakan dan ditulisakan di sini. 

Kamis, 28 Januari 2021

Puisi #1



 IDE

(Suyati)


Ada yang terus bicara berbisik

Padaku saat kantuk menyerang

Mencegahku tuk terpejam

Jangan dulu pejamkan mata 


Ada yang menyesak di dada

Kala rasa tak tertulis pada kata 

Memenuhi rongga jiwa

Jangan tunda tuk mengungkapannya


Ada yang terus menari di pandang jiwa

Memintaku tuk bersama tak diam diri saja

Menorehkan jemari di deretan kata-kata

Menjadi  kalimat susul menyusul

Berkumpul dalam paragraf yang bercerita

Mewujud menjadi tulisan penuh makna 


Kamis, 21 Januari 2021

MOTIVASI MENULIS #2

 


v Sejak kecil dekat dengan Allah, saat dewasa jangan pernah sedetik pun kita bergantung pada selain Allah! Ketika menulis, pena dan jemari kita gerakkan karena Allah, untuk Allah. Maka tulisan kita tak hanya jadi manfaat dan rahmat di bumi, tapi insya Allah menjelma cahaya akhirat kita.(HelvyTiana Rosa)


Saya tertegun sejenak membaca kata-kata motivasi dari Ibu Helvy Tyana Rosa ini. Luar biasa. Dalam banget maknanya. Bahwa menulis bukanlah hanya kegiatan di dunia ini saja. Kebermanfaatan dari apa yang kita tulis akan sampai ke akhirat. Menjadi penerang cahaya di alam akherat. 

Saya jadi berpikir dan merenung. Apa saja yang sudah saya tuliskan untuk bisa bermanfaat untuk orang lain? Apakah tulisan-tulisan saya sudah bisa memberikan kebermanfaatan untuk yang membaca?

Sering kita tidak berfikir dan merenungkan itu ketika kita menulis. Betapapun bebasnya kita berpendapat dan menulis. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Kita memang bisa menulis apa saja. Mengungkapkan apa pun. Apalagi di blog atau di WA dimana tidak ada filter kecuali filter dari kita sendiri. 

Menulis menjadi sarana untuk berbuat baik. Maka apa yang kita tulis adalah hal-hal baik. Kalau pun keburukan itu hanya sebagai sarana untuk menuju kebaikan. Dari kata-kata motivasi tersebut saya memperbaiki lagi niat saya untuk menulis.

Menulis bukan untuk diri sendiri. Menulis juga untuk orang lain. Untuk pembaca. Ada pelajaran yang bisa dipetik dari tulisan kita. Apa pun bentuknya. Bisa fiksi (cerpen, puisi, cerbun, cermis dan novel) atau yang nonfiksi (artikel, features, opini dll). Salam literasi.Selamat berkarya. Jadikan tulisan kita menjadi lebih bermakna dengan memberikan kebaikan bagi diri kita dan orang lain.




MOTIVASI Menulis #1


"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling

Menjadi penulis bukanlah sesuatu yang mudah. Konsistensi diri dalammenulis menjadi ujian besar. Keinginan tidaklah cukup. Perlu action dan bergerak. Kita membutuhkan motivasi kuat untuk menjadi penulis. 

Berikut saya mulai mencoba menuliskan motivasi menulis yang saya ambil dari penulis-penulis besar. Tujuannya adalah untuk menjaga keistikomahan saya pribadi dalam menulis. Karena saya termasuk yang moody. Bekerja dan menulis jika sedang mood. Nah yang ini jangan ditiru ya? 

Maka di sini akan ada 1 motivasi yang saya tulis di blog ini setiap hari. Tujuannya jeals saya menjadi rutin menulis setiap hari. Karena seringkali kita abaikan itu. Padahal menurut beberapa penulis, akan ada keajaiban jika kita menulis setiap hari. Nah ini juga yang hendak saya tuju. SAya senang dengan keajaiban. Keajaiban apa yang akan saya dapatkan? Tunggu, sementara saya akan menulis dulu setiap hari.

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling



Membaca tulisan J.K Rowling di atas saya terhenyak. Karena seringkali kita mencari ide-ide yang wah di luar kita. Kita mencari yang kira-kira menarik untuk ditulis dan dibaca. tetapi kita lupa bahwa sumber ide sebenarnya ada pada diri kita sendiri. 

Apa yang terjadi pada kita setiap hari tentu banyak sekali. Tetapi karena kita menganggapnya sebagai rutinitas, maka kelihatan tidak ada yang menarik. Apakah betul demikian? Yang bekerja di sekolah menganggap ya sudah itu adalah kegiatan sehari-hari untuk mengajar, mendapatkan gaji dan bertemu siswa. 

Yang menjadi petani beranggapan bekerja pagi hari itu biasa.Lumrah saja. Memang demikian adanya dari dulu. Tak ada yang aneh, pun jika gagal panen. Itu sebuah proses yang biasa. Gagal panen sama dengan panen melimpah. Siklus umum.

Nah jadi teringat tulisan salah satu negarawan. Jika kita menanggap kehidupan ini biasa, maka akan biasa. Tetapi jika kita menganggap kehidupan ini penuh dengan keajaiban.Maka akan demikianlah. Berkaitan dengan pengalaman dan perasaan kita, bukankah sering muncul bermacam-macam hal? Ada yang menggembirakan, menyedihkan, mengejutkan, dan mengharu biru? Perasaan gembira, sedih, marah, bimbang, optimis, merasa terpurukdan lain sebagainya, bukankah sering mengisi perasaan sehari-hari kita?

Pengalaman dan perasaan inilah yang hendaknya menjadi sumber ide kita. Mengapa kita tidak menuliskannya? Kitasudah diberikan ide-ide cemerlang dari diri kita sendiri. Sayangnya kita tidak menuliskannya.Sehingga peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya biasa menjadi sebuah ide tulisan,lewat begitu saja.

Barangkali ide akan muncul suatu saat nanti. Jika kita memiliki catatan itu maka kita tinggal membacanya kembali dan memolesnya menjadi tulisan yang aduhai dan menarik. tetapi jika kita tidak mencatatnya kita akan memerlukan waktu lebih lama untuk menemukan ide itu kembali.

Beruntunglah yang mempunyai catatan lengkap hidup.Bisa berupa diary, catatan kerja, atau catatan-catan kecil di buku notes yang sudh usang termakan waktu. Bukalah kembali. Anda akan tersenyum mengingatnya kembali. Bisa dijadikan untuk ide menulis bukan?

Selamat berkarya dari pengalaman danperasaan sendiri. Life is never flat. Demikian iklan sebuah produk. Demikian pula hidup kita. Maka catatlah sehingga semakin bermakna. Semoga bisa menjadi hal yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain suatu saat nanti. Salam literasi.

Sabtu, 16 Januari 2021

Diet Yuk Diet!

 


Jumat pagi ini kebagian giliran WFO di sekolah. Beberapa guru yang juga WFO bersepakat memakai kaos olahraga. Tujuan untuk memanfaatkan berolahraga sebelum melaksanakan kegiatan PJJ hari ini. Untuk menambah imun sekalian untuk diet. Memang banyak yang mengeluhkan di masa pandemi ini berat badan naik signifikan. Terutama ibu-ibu. Kalau sudah berbicara berat badan paling merasa paling gemuk di antara yang lain. Menjadi ramai. Kami berharap jalan-jalan ini bisa mengurangi berat badan kami. Mudah-mudahan keringat ini menjadi indikasi positif menuju ke sana.

Akhirnya sebelum PJJ dimulai kita berkeliling di lingkungan sekitar madrasah. Biasanya jalur ini digunakan untuk jalan sehat setiap hari Jumat oleh seluruh warga madrasah. Tetapi karena pandemi maka tidak ada lagi kegitatan KBM di sekolah. Jalur jalan juga menjadi sepi. Kita berjalan beriringan menghindari jarak yang dekat. Lumayan juga. Keringat mulai keluar dan badan terasa lebih segar. Badan lumayan gerah. Seragam olahraga kami lengket oleh keringat. Sambil tetap mengobrol optimis berkurang berat badan, kami menuju ke sekolah. Setelah sekitar 30 menit berjalan akhirnya sampai juga di sekolah kembali.

Kita menuju ke ruang guru di mana biasanya kami melaksanakan PJJ. Mengirimkan tugas dan materi ke anak lewat aplikasi WA. Suasana sepi karena hanya 50 persen guru yang WFO. Begitu memasuki pintu ruang guru tercium aroma yang menggoda selera. Perut yang lapar habis berjalan-jalan memanggil untuk mendekat. Wah ternyata di meja depan pintu masuk ruang guru ada beraneka jajanan pasar. “Monggo dipersilahkan yang baru dari jalan-jalan. Jumat berkah,” kata Bu Denok mempersilahkan. Bu Denok memang tidak ikut jalan bersama kami tadi. Ternyata beliau pergi belanja ke pasar dan membawa oleh-oleh ini. Langsung dah kita sikat makanan yummy di hadapan kami. “Diet-dietnya mana? Gagal lagi hari ini programnya,” ujar Bu Tika menepuk jidatnya sambil menikmati jajanan yang ada. Sudah tidak terpikir tentang diet, bahan pembicaraan jalan sehat tadi. Oalah!! Panggilan perut menang hari ini.

Selasa, 12 Januari 2021

Puisi : Memancing

 

Memancing

Purbalingga, 27 Desember 2020

 

Sigap

Umpan dilempar

Mencari tempat hinggap

Memanggil ikan  yang lapar

Sabar

Duduk terpekur

Menanti umpan tersambar

Ikan-ikan datang menggelepar

Cepat

Waktu berlalu

Tak terasa merapat

Sore datang merambah waktu

 

Kepedulian kepada Bencana Semeru

 Peristiwa bencana Semeru yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2021 menggugah suasana yang tenang. Sore itu tiba-tiba grup WA